Tuesday 15 November 2016

CERITA DONGENG "SI BANGAU



Di sebuah kubangan kecil di sebuah sungai yang mengering,para binatang-binatang penghuni sungai itu berkumpul. 
Ada kelompok ikan,katak,belut,dan juga kepiting. 
Mereka sedang bermusyawarah untuk mencari solusi dari masalah yang mereka hadapi kini. 

Kemarau panjang telah membuat sungai mengering. 
Hanya tersisa sebuah kubangan kecil yang bisa mereka tinggali,dan jumlah mereka makin berkurang tiap hari karena banyak yang tak bisa bertahan dan mati. 

"aduh..Bagaimana ini? 
Air di kubangan ini semakin hari semakin menyusut. 
Teman-teman kami banyak yang mati".Kata para ikan panik. 
"Teman-teman kami juga banyak yang mati,air yang semakin sedikit membuat kubangan ini semakin panas tiap hari".Kata para kepiting menimpali. 
"Benar sekali kata kepiting,kami pun mulai tak punya tempat berteduh dan bersembunyi. 
Rumput dan tumbuhan sekitar mulai mati. 
Hingga elang dan ular mudah menemukan kami".Kelompok katak ikut angkat bicara. 

Tanpa mereka sadari,ada seekor burung bangau mendengar percakapan mereka. 
Burung bangau itupun timbul niat licik untuk mencari kesempatan dalam kesempitan. 
"wah..Sepertinya aku tak usah susah-susah lagi mencari makanan. 
Mereka sendiri yang akan menyerahkan diri untuk ku makan..Hahaha..".Kata si bangau dalam hati. 

Burung bangaupun mulai mendekati mereka,hingga membuat mereka terkejut. 

"Jangan takut..Aku ke sini bukan untuk memangsa kalian. 
Aku tak sengaja mendengar pembicaraan kalian,aku mungkin bisa membantu kalian".Jawab bangau menjalankan siasat liciknya. 

"Apa yang bisa kau bantu wahai bangau? 
Kau biasa memakan kami,tapi kenapa tiba-tiba malah ingin membantu kami?".Jawab para hewan curiga. 
"Apa kalian tau,kalau sampai kalian semua mati..Berarti aku juga bisa mati. 
Karena jika kalian semua mati dan habis,aku juga tak bisa makan lagi. 
Bisa-bisa aku mati kelaparan".Jawab si bangau. 
"Nah..Tak jauh dari tempat ini,ada sebuah danau. 
Kalau kalian setuju,aku bisa memindahkan kalian kesana".Kata si bangau lagi. 

"Benarkah itu?Ada danau?".Tanya para hewan masih belum yakin. 

"Kalau kalian tak percaya,kalian bisa tanya pada para merpati.Mereka tau tempat itu..".Kata si bangau meyakinkan. 

Ahirnya setelah melalui perundingan panjang,mereka semua setuju untuk di pindah. 
Di mulai sesuai urutan yang telah di tentukan,yaitu..Pertama kelompok ikan,kemudian katak,kemudian belut,lalu yang terahir adalah kepiting. 

Dan dengan alasan untuk menghemat tenaga,si bangau hanya membawa mereka satu persatu.Begitu secara bergantian. 
Tapi tentunya mereka tak di bawa ke danau seperti yang dia janjikan.Melaikan dia bawa ke sebuah parit kecil,kemudian dia makan. 
Dan setelah dia kenyang,dia akan beralasan bahwa dia sudah capek dan akan dia lanjutkan besok lagi.Begitu dia ulang setiap hari hingga satu minggu lamanya. 

Hinga ikan telah habis,begitupun katak.Yang tersisa hanya tinggal belut dan kepiting. 

Ketika belut mau di pindah,dia berkata agar dia memindahkan para kepiting dahulu.Karena air telah habis dan hanya menyisakan lumpur. 

"kau bawa saja dulu mereka,karena air telah kering dan mereka tak akan bisa bertahan.Kalau kami para belut kau pindah setelah mereka saja,karena kami masih bisa bersembunyi di bawah lumpur".Kata si belut bersikap bijak. 

"tapi kan semua sudah di sepakati sesuai urutan yang di tentukan dahulu.Jadi aku bawa kalian dulu".Bangau coba membujuk. 

"jika kau tak bawa mereka dulu,kami para belut tak mau di pindah.Lebih baik kami mati bersama-sama di sini".Kata belut tegas. 

Ahirnya dengan perasaan dongkol dan berat hati,si bangau pun mau memindah kepiting lebih dulu. 

"sial..Sepertinya hari ini aku akan kelaparan.Padahal aku menaruh urutan kepiting paling belakang karena aku memang tak berniat membawa mereka.Cangkang yang keras tak bisa di makan..Sial..Sial..".Gerutu bangau dalam hati. 

Ahirnya dia pun membawa seekor kepiting terbang di paruhnya.Dia berniat membuang kepiting itu ke parit tempat dia biasa memakan mangsa-mangsanya. 

Dari atas,si kepiting melihat sisa-sisa bangkai ikan dan katak berserakan.Dia pun mulai sadar,bahwa selama ini bangau telah menipu mereka. 

Ketika si bangau mau menjatuhkanya,dengan cepat si kepiting menyapit leher si bangau.Capitnya yang keras dan kuat mencekik leher burung bangau. 
Karena sulit bernafas,burung bangaupun terbang rendah berusaha melepas jepitan capit kepiting.Tapi karena kuatnya..Ahirnya si bangau pun jatuh tersungkur ke tanah dan mati karena tidak bisa bernafas. 

Setelah bangau mati,si kepiting berjalan menyusuri parit dan kembali ke kubangan menemui teman-temanya. 
Dia menceritakan apa yang telah dia alami dan tentang semua kelicikan si bangau. 

Merekapun merasa sedih dan berduka untuk teman-teman mereka yang telah di mangsa si bangau. 

Tiga hari kemudian musim hujan datang,dan kehidupan di sungai kembali normal. 

Nah adek-adek yang manis,dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran. 
"jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan orang lain".Karena semua yang kita lakukan akan mendapat balasan yang sama. 
Jika berbuat jahat maka akan celaka seperti si bangau,jika berbuat baik dan suka menolong maka akan di selamatkan oleh tuhan seperti si belut.. "^_^"

CERITA HANTU

JALAN YANG MENAKUTKAN DI DAERAH TANGKAK


Da lama sangat aku jadi silent reader so ari ni aku nak share pengalaman aku yang tak berapa seram ni dengan korang semua. 

Tahun: 2014
Masa: 11.30 malam
Tempat: Somewhere dalam daerah Tangkak-Pagoh (tak ingat da apa nama kampung)
Yang kena sakat: 2 orang
Yang menyakat: seekor tak tau jenis apa, kakak cantik kot…

Untuk pembaca yang bukan pengguna highway PLUS arah selatan, info ini harap dapat membantu supaya dapat memahami cerita ini dengan lebih baik. Sebaik sahaja melepasi sempadan MELAKA-JOHOR, laluan pertama yang di lalui dalam negeri Johor ialah Tangkak-Pagoh- Yong Peng- Ayer Hitam dan seterusnya…

Ok kita start…
Kisah ini bermula bila aku dengan adik lelaki aku dalam perjalanan pulang dari KL ke JB. Kami bergerak dari Sg Besi agak lewat sebab adik aku lambat abis keje. Tiba-tiba pulak banyak kereta yang masuk inspection pada hari tu. Jadi, kami gerak lepas maghrib dalam pukul 7.45 malam. Malam tu malam minggu dan ramai pulak yang sibuk balik kampung sempena sambutan Tahun Baru Cina lagi 2-3 hari. Yang kami ni pun dok menyibuk kat jalan raya tumpang sesakkan lagi lebuhraya PLUS tu. Bila dah kereta banyak ni, skill pemanduan adik aku yg ala-ala Michael Schumacher tu pun rasanya dah boleh buang ke longkang dah kot. Mana taknya, kami sampai area Jasin lebih kurang pukul 10++ malam. Selalunya waktu macam tu kami dah duk sibuk call mak tanya , “ Masak apa mak? Kitorng dah nak sampai ni!”

Dipendekkan cerita, sampai ke area Kg Bemban Melaka (menghampiri sempadan JOHOR-MELAKA), sorang member adik aku ni call. Nama die Arep MA. M tu merujuk kepada ‘masuk’, A tu merujuk kepada ‘air’ dan Arep tu memang nama die. Si Arep ni pun sebenarnya dalam perjalanan balik JB tapi dia dah bergerak 2 jam lebih awal dari kami. Arep MA call kami kerana dia merasa bertanggungjawab untuk menasihati kami supaya mengelakkan laluan tol Pagoh sebab waktu dia call tu, dia tengah melepak di palang pembahagi jalan di tengah-tengah highway sambil hisap rokok dengan pengguna jalan raya yang lain. Sebabnya, die terperangkap dalam kesesakan teruk (jem melekat kata ongputeh) di laluan sebelum sampai tol Pagoh. Aku ingatkan dia saje2 test power menyeberang highway utk selfie sambil merokok di tengah2 pembahagi jalan tu… So demi menghormati keprihatinan Arep MA, kami pun merancang untuk keluar dari highway melalui tol Tangkak. Keluar dari Tol Tangkak kami akan melalui jalan lama atau orang panggil ‘jalan dalam’ untuk meneruskan perjalanan ke Bandar Tangkak. Dari Bandar Tangkak kami akan terus ke Pagoh- Ayer Hitam dan masuk semula ke highway melalui tol Ayer Hitam. Tiba-tiba datang pulak idea (*****) adik aku ni untuk ikut satu laluan singkat yang membolehkan kami sampai ke Bandar Tangkak dengan kadar segera. Ye lah, da hampir pukul 11 malam tu… 

Laluan ni adik aku pernah guna setahun yang lepas masa dia nak balik JB so die dengan yakin die kata die ingat lagi laluannya. Sila jangan tanya aku, ‘laluan mana ek? Belok mana ek?’ Sorry aku memang tak ingat. Yang aku pasti laluan ni menggunakan laluan perkampungan-perkampungan manusia (bukan bunian eh…) yang terdapat di sepanjang laluan lebuhraya PLUS arah selatan. Cumanya kalau dari highway kita tak akan nampak kampung-kampung ni sebab dilindungi oleh bukit bukau, hutan hutin dan dusun-dusan milik penduduk kampung (haha.. adik2 sila jangan guna perkataan-perkataan tu dalam karangan eh).

Sekitar jam 10.55 malam, sebaik sahaja keluar highway melalui tol Tangkak, kami mula memasuki laluan short cut dari satu kampung ke satu kampung kerana menurut adik aku jalan short cut tu memang melalui kampung-kampung orang. Antara yakin tak yakin kami pun meneruskan perjalanan. Adik aku ni pulak jenis sanggup sesat daripada hilang macho sebab tanya arah jalan dengan orang. Owh, GPS? Waze? Google Map? Haha.. area tu xde line internet ye. Sampai suku jalan guna benda2 tu semua, kami terus ‘lost connection’. Jadi menggagau lah kami malam-malam tu dan hanya berpandukan kepada ingatan adik aku yang dah banyk telan semut tapi tak nak mengaku tu. Aku yang dah risau ni mulalah membebel suruh adik aku patah balik dan ikut laluan biasa tapi dia jawab, “ Rilek la long, aku yakin, depan lagi sikit tu kita akan jumpa jalan utama”. Mmm… adik aku xde la cakap ayat skema macam tu tapi aku edit sikit ayat tu supaya korang faham. Then, Sampai satu area tu, kami lalu depan satu court takraw. Aku Nampak beberapa orang abang-abang sado tengah main takraw malam-malam tu. Masa kami lalu kat situ, brader-brader tu pulak pandang kami macam nak ajak kami main polis sentri pulak. Ape die ingat kitorang ni tengah usha jalan supaya senang nak merompak esok malam ke? Bila fikir balik, memang patutla brader2 tu pandang kami macam tu. Malam-malam buta masuk kampung orang, bawak kereta kelajuan selaras dengan kereta lembu, siapa tak suspicious beb! Lepas 5 minit melepasi brader-brader takraw tu, aku mula perasan yang kami dah sampai ke hujung kampung. Macam mana aku tau? aku gunakan daya pengesanan dan kebolehan deduksi yang aku belajar hasil dari mengkhatamkan komik Conan dalam setiap keluaran. Daya intrepetasi yang kuat aku belajar dari Horatio Cane dalam siri CSI. Cuma aku tak cukup sewel lagi untuk pakai spek hitam malam-malam hari. Aku kesan kami sudah berada di penghujung kampung bila jalan yang kami lalui tu sudah mula menyempit, dan rosak serta berlubang-lubang. Lampu jalan pula dah xde, rumah-rumah penduduk juga sudah mula tidak kelihatan dan yang paling jelas ialah aku ternampak signboard yang tertulis, “Jalan Penghujung Kampung”. Kiri kanan kami pula terdapat semak samun dan pokok-pokok hutan. Time tu aku pun mula la sound adik aku, “Mmm.. aku rasa depan sikit lagi tu kita jumpa jalan utama la…” Adik aku dah tersentuh dengan kata-kata aku , die pun jawab, “ye lah! Patah balik lah!” Hah! Dah terlambat…

Tiba-tiba dari jauh aku nampak…

Berenti jap ea. Nak makan nasi. Jap agi sambung balik.

............................
............................
............................

Okey bebeh.. jom sambung cite tadi. Lepas aku perasan yang jalan tu dah sampai hujung dan suasana yang serba gelap dan horror kiri kanan jalan tu, dengan kuasa aku sebagai KAK LONG KAWASAN mengarahkan adik aku patah balik dengan ayat yg sinis. So adik aku pun terkial-ial nak patah balik tapi jalan tu agak sempit so, dia lajakkan sedikit kereta beberapa meter kehadapan sebelum aku ternampak sebuah rumah usang yang berada di sebelah kiri jalan. Dalam samar-samar berbekalkan lampu kereta dan cahaya bulan, Nampak la juga keuzuran rumah kayu tu. Dan yang paling menarik perhatian aku sebenarnya bila aku Nampak sepohon pokok nangka yang terdapat di pinggir jalan di hadapan rumah tersebut. Cissttt… sambil menaip ni bulu roma aku meremang pulak! 

Macamana aku tahu pokok nangka padahal aku bukan petani? Sebab aku Nampak sebiji buah nangka yang besar terdapat pada pangkal pokok tersebut. Korang mesti tahu kan buah nangka ni kalau dia dalam proses nak mula masak kat pangkal pokok, orang biasanya akan balut buah ni dengan kain guni, atau kain biasa untuk mengelak kan daripada buah ini di makan oleh haiwan dan menyebabkan dia rosak. Jadi, buah nangka yang aku Nampak ni memang besar(standard la tu kan) dan buah ni dibalut dengan kain berwarna cerah dan lusuh. Aku boleh Nampak beberapa kesan kotor pada kain pembalut buah nangka tu. 

Berbalik cerita adik aku yang tengah berkira-kira nak buat u-turn ni, sebaik sahaja melepasi sedikit sahaja pokok nangka di pinggir jalan sebelah kiri (di hadapan rumah usang tu) kereta kami terhenti sebab depan kami tu jalan mati. Hah! Baru ade akal! Rasa nak ketuk je kepala adik aku ni. Degil, xnak dengar cakap. Kalau nak buat u-turn kat situ memang x boleh la sebab terlalu sempit jadi terpaksalah dia buat pusingan tiga penjuru (ntah betul tak ape aku ckp ni). sape yg dah ada lesen sah tu tau la ape itu 3 penjuru. Yang buat lesen terbang tu tak tau la pulak aku. So point pertama dia forward sambil pulas stereng ke kanan, then point ke dua, undur sambil pusing stereng stereng ke kiri. Masa buat point kedua ni, sebahagian besar kereta memasuki halaman rumah usang tersebut dan pokok nangka tu betul- betul ada di sebelah kiri aku. Tiba masa nak buat point ketiga, aku Nampak tangan adik aku mengagau-ngagau cari tombol gear. Aku Nampak macam dia terketar-ketar. Aku pelik tapi mulut terkunci nak menegur. Perhatian aku tiba-tiba teralih bila ekor mata aku menangkap sesuatu…

Jap... jap... Nak bukak lampu kejap..



..................................
..................................
..................................

Sambung lagi…
Tak tau la kenapa mulut aku terkunci bila tengok tangan adik aku terketar-ketar nak masuk gear tu. Tiba-tiba ekor mata aku menangkap sesuatu. Mula-mula aku perasan macam kereta kami sedang bergerak mengundur dalam keadaan senget sebab dari ekor mata aku Nampak yang kami semakin dekat dengan pokok nangka tersebut sehinggakan buah nangka tu berada betul-betul dekat sebelah kiri aku. Tapi aku nak jelaskan di sini yang dalam keadaan macam ni, mata aku tak berani nak meliar sangat. Aku tak stay pandang satu tempat dalam tempoh yang lama so, dalam pada nak mengenalpasti apa yang ada di sebelah kiri aku, aku gunakan ekor mata. So kalau ternampak ape2 pun sekurang-kurangnya aku tak terpandang direct pada benda tu. Dalam pada kedudukan aku yang rendah tu, ye lah kereta kan rendah so aku tak Nampak keseluruhan bahagian buah nangka besar di sebelah aku tu. melainkan aku buka tingkap dan hulurkan kepala (mmg aku takkan buat la..). Dari ekor mata tu aku perasan buah nangka tu makin lama macam makin memanjang. Dari bahagian atas aku Nampak ada juraian hitam yang ksar dan kerinting. Kali ni advance skit, aku kerling benda tu. juraian hitam tu pulak makin banyak kelihatan dari bahagian atas buah nangka. Tak sampai sesaat aku cuba tafsir apa benda hitam-hitam tu?? satu perkataan muncul dalam kepala otak aku, RAMBUT!

Darah aku berderau, kepala aku panas seolah-olah darah tu naik ke muka. Aku tau tu ape! Tu bukan nangka! Siot betul! Patut la adik aku menggigil kat sbelah! Aku tak ingat apa yang pasti aku ingat aku jerit nama adik aku “AYENNNNNNNN” Jeritan tu sebagai isyarat supaya CEPAT JALAN!!!! Dan aku jerit sebab nak hilangkan rasa ketakutan yang amat sangat waktu tu. Susah nak gambarkan berapa lama tempoh masa antara aku mula perasan yang benda tu bukan nangka dengan betapa terkial2 dan lembapnya adik aku nak masuk gear dan pecut meninggalkan kawasan tu. kepala aku macam terawang-awang sampai aku sedar bila aku terhentak sedikit bila kereta terlanggar lubang dan adik aku dah mula buat skill Michael shumacher yg lari dari kakak cantik yang disangkakan buah nangka! Aku pun mula perasan yang radio kereta dah bertukar siaran dari lagu-lagu remix yang menjengkelkan tu kepada alunan suci bacaan quran dari radio IKIM. Bila masa si degil ni tukar radio pun aku tak perasan. Seminit dua dengar ayat suci dan aku boleh ikut sikit-sikit barulah keadaan aku kembali normal. Darah dan berjalan dengan lancar. Debaran yang kuat macam nak pecah dada ni pun dah hilang. Hanya meremang sikit-sikit je. Aku harap la sangat die tak ikut dok bertenggek kat blakang kereta.

Tak lama lepas tu kami lalu semula di kawasan court takraw tadi. Adik aku terus berhenti dan keluar dari kereta (kami mmg tak cakap ape2 pun sejak disergah dengan ‘kakak’ tadi tu) Nampak je adik aku keluar kereta, aku pun melompat turun dan ikut dia. Gila nak tinggal dalam kereta sorang2? So adik aku ni pun tanya la arah yang betul untuk keluar ke jalan utama daripada brader2 ni. salah sorang ni cakap yang kami ni dah jauh tersesat ni then die tunjukkan arah yang betul. Lepas ucap tq, kami pun nak belah tapi sebelum tu sempat pulak sorang lagi brader ni tanya kami, ‘patut la kitorng tengok tadi kereta kau lalu semacam je… eh dik, ape yang ko jumpa kat ujung tadi?’ brader tu tanya sambil2 senyum2 sinis kat kitorang….$%^^#@# betul! Kami pun sengeh je la… so akhirnya dapat la jugak kami jumpa jalan keluar dan balik dengan selamat. Sepanjang jalan kami tak cakap langsung pasal peristiwa tu sampailah keesokan harinya, kat rumah, adik aku cakap dia tak terfikir pun benda tu buah nangka sebab dari awal sebenarnya, dia da Nampak yang benda tu kakak cantik tengah dok usha kereta kami. Kenapa aku Nampak mcm buah nangka? Napa mula2 aku tak Nampak pun rambut dia?? Haha
Tu la kisah aku yang pertama. Nanti kalau rajin aku share lagi pengalaman-pengalaman lain. So far ini la paling meyeramkan. Adik perempuan aku pulak seorang nurse. Setiap kali abis keje malam ada je benda die cerita kat aku. next time aku share k. ok babai..